Kenapa harus kami yang menanggung bencana ini? Kutipan kecil ini terasa menyayat hati. Namun pemerintah kita sepertinya nyaris tidak melakukan reaksi yang sigap dalam penanganan musibah di Merapi, Wasior dan Mentawai.
Lelet. Telmi. Hanya sibuk dengan memoles pencitraan politik tanpa substansi. Repot mengurus pembagian jatah kekuasaan politik. Tingkah-polah yang sangat tidak manusiawi. (ini baru intro, nanti bersambung...ngantuk nih....:)
Popular Posts
-
Pagi ini saya membaca email di milis alumni FISIP UI. Isinya: curahan hati seorang alumni UI yang kebetulan karyawan UI, di Depok. Berikut k...
-
Lebaran : segala sesuatu yang baru. baju baru. sepatu baru. rumah dicat baru. Perabotan rumah disulap serba baru. baju koko baru. baju musli...
-
Mengejutkan sekaligus menghibur. Mungkin dua kata ini bisa merangkum reaksi beragam kalangan audiens media massa kita belakangan ini terkait...
-
Kenapa harus kami yang menanggung bencana ini? Kutipan kecil ini terasa menyayat hati. Namun pemerintah kita sepertinya nyaris tidak melakuk...
-
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - President Susilo Bambang Yudhoyono said comments and criticisms were needed but without contributions they would n...
-
Seru. Kata ini saya rasa sesuai buat menggambarkan polemik tentang RUUK Yogyakarta. Media kita penuh dengan perang kata-kata antara pendukun...
-
Mengherankan tetapi tidak mengejutkan.Ungkapan ini segera terbersit di benak penulis ketika membaca pengumuman Komisi Pemilihan Australia ya...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment