Seru. Kata ini saya rasa sesuai buat menggambarkan polemik tentang RUUK Yogyakarta. Media kita penuh dengan perang kata-kata antara pendukung Pak BeYe dan fans setia Pak Sultan Jogya. Semua ngotot dengan argumentasi versi masing-masing. Semua mengklaim paling benar sendiri. Semua menganggap lawan bodoh dan tidak paham sejarah. Bahkan celakanya, sudah mulai ada tanda masing-masing pihak melakukan pengerahan massa untuk membela pendapat golongannya. Politik dalam tataran persuasi mulai berubah menjadi politik adu otot. Sangat menyedihkan. Pun menyebalkan.
Mengapa saya bilang menyedihkan dan pada saat yang sama, menyebalkan? Alasannya sederhana. Kelompok akar rumput kedua pihak, yang sama naif dan lugunya, mulai diperalat elit politik kita ke arah politik ala pengerahan massa. Jenis strategi politik primitif, yang meski kuno tapi dalam banyak kasus efektif diterapkan di negara kita. Diawali para punggawa dengan perang kata-kata, namun kemudian nampaknya akan diakhiri dengan mobilisasi rakyat awam, berhadap-hadapan, membentuk dua front diametral. Sama-sama dipenuhi dengan amarah yang meluap. Tangan mengepal. Otot leher yang menegang keras. Umbaran kata nan panas. Siap "berperang" sampai keyakinannya tercapai. Luar biasa. (bersambung)
Popular Posts
-
Pagi ini saya membaca email di milis alumni FISIP UI. Isinya: curahan hati seorang alumni UI yang kebetulan karyawan UI, di Depok. Berikut k...
-
Lebaran : segala sesuatu yang baru. baju baru. sepatu baru. rumah dicat baru. Perabotan rumah disulap serba baru. baju koko baru. baju musli...
-
Mengejutkan sekaligus menghibur. Mungkin dua kata ini bisa merangkum reaksi beragam kalangan audiens media massa kita belakangan ini terkait...
-
Kenapa harus kami yang menanggung bencana ini? Kutipan kecil ini terasa menyayat hati. Namun pemerintah kita sepertinya nyaris tidak melakuk...
-
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - President Susilo Bambang Yudhoyono said comments and criticisms were needed but without contributions they would n...
-
Seru. Kata ini saya rasa sesuai buat menggambarkan polemik tentang RUUK Yogyakarta. Media kita penuh dengan perang kata-kata antara pendukun...
-
Mengherankan tetapi tidak mengejutkan.Ungkapan ini segera terbersit di benak penulis ketika membaca pengumuman Komisi Pemilihan Australia ya...